MIE LIDI
TUGAS
Disusun untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Kewirausahaan
Oleh,
Nur Wulandari 142151086
2014-F
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016
1. Latar Belakang
Pada umumnya masyarakat selalu mengingikan sesuatu
yang baru atau yang berbeda. Tidak terkecuali dengan hal kuliner atau makanan.
Sebagian besar orang yang lahir tahun 90an pasti akan tahu mengenai mie lidi.
Mie lidi merupakan jenis makanan yang diolah dari tepung terigu dan berbagai
macam bumbu pilihan dengan dibuat berbentuk menyerupai lidi. Mie lidi ini di
era tahun 90an adalah termasuk makanan tradisional yang dijajakan di
sekolah-sekolah dasar (SD) diolah dengan cara langsung digoreng dengan minyak
dan dibungkus dengan plastik bening. Untuk rasanya, pada era tahun 90an tidak
terdapat banyak rasa, hanya ada rasa asin dan pedas. Sejak lama jenis jajanan
ini menjadi legenda karena sudah jarang yang menjual jajanan tersebut.
Oleh karena itu saya terinspirasi untuk membuat mie
lidi, karena mie lidi mempunyai kelebihan yaitu tidak mudah basi, menggunakan
bahan yang berkualitas dan proses pembuatan yang mudah dan juga cita rasa dan
hargat yang mudah diterima dikalangan mahasiswa dan anak sekolah. Untuk lebih
menarik perhatian konsumen, saya membuat mie lidi dengan berbagai varian rasa
yaitu rasa asin, balado, pedas, jagung bakar, ayam panggang, rumput laut, keju
dan barbeque. Selain itu juga saya ingin mengenalkan kembali mie lidi
dikalangan mahasiswa dan juga anak-anak sekolah yang belum merasakan kelezatan
dan gurihnya mie lidi yang pernah dicicipi sewaktu kecil.
2. Langkah-Langkah
Usaha
a. Alat
1) Kompor gas
2) Wajan
3) Spatula
4) Baskom kecil
5) Koran
6) Serokan
7) Plastik
8) Pisau
9) Penggiling mie
b. Bahan
1) Tepung terigu 250 gr
2) Tepung sagu 30 gr
3) Baking powder
sendok teh
4) Garam secukupnya
5) Telur 2 buah
6) Penyedap rasa secukupnya
7) Bumbu taburan (jagung bakar, balado, ayam panggang,
keju, dan rumput laut)
c. Cara
Pembuatan
1) Masukkan bahan-bahan seperti tepung terigu, tepung
sagu, baking powder, garam, dan penyedap rasa kedalam satu wadah. kemudian aduk
hingga tercampur rata.
2) Kocok putih telur hingga halus lalu tuangkan pada
adonan sambal gunakan tangan untuk menguleni adonan tersebut.
3) Setelah itu tambahkan juga air secukupnya sambal
diaduk sampai merata, biarkan sekitar 15 menit.
4) Giling adonan mie lidi dengan alat penggiling. Untuk
ketebalan pilih nomer 1 agar jajanan ini mirip sekali dengan lidi.
5) Kemudian siapkan alat pemotong mie dan potong-potong
mie tersebut hingga masing-masing berukuran 8 cm.
6) Gorenglah mie yang sudah dipotong sampai benar-benar
matang.
7) Masukkan mie lidi kedalam wadah dan taburkan dengan
bahan taburan.
8) Mie lidi siap dinikmati.
9) Selamat
mencoba.
Catatan : karena saya tidak mempunyai alat penggiling
mie, maka saya membeli langsung mentahan mie lidi yang sudah siap untuk
digoreng.
3. Pemasarannya
Untuk
pemasarannya, saya menjual pada kalangan mahasiswa,
anak sekolah dan juga saudara dekat. Karena di kalangan muda minat terhadap
cemilan itu sangat tinggi, dan juga harga mie lidi yang terjangkau. Saya
menjual mie lidi seharga Rp1500/bungkus.
4. Rekapitulasi
Anggaran
1) Bahan produksi yang digunakan (selama satu minggu)
No
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Harga Total
|
1
|
Mie lidi
|
5 bungkus
|
Rp5.000,00
|
Rp25.000,00
|
2
|
Minyak
|
1 liter
|
Rp12.000,00
|
Rp12.000,00
|
3
|
Plastik
|
1 bungkus
|
Rp8.000,00
|
Rp8.000,00
|
4
|
Bumbu tabur (balado, ayam panggang, keju, BBQ,
rumput laut, jagung bakar)
|
6 bungkus
|
Rp6.000,00
|
Rp36.000,00
|
5
|
Bumbu atom
|
1 pak
|
Rp7.000,00
|
Rp7.000,00
|
TOTAL
|
Rp88.000,00
|
2)
Hasil Produksi
No
|
Satuan
|
Harga
|
1
|
1 bungkus
|
Rp2.000,00
|
3)
Total biaya
Total biaya =
Biaya Bahan Baku
= Rp88.000,00
4)
Penerimaan Kotor
Penerimaan
harian = jumlah produksi (perhari) x harga satuan produk
= 10 x Rp1.500,00
= Rp15.000,00
Catatan :
karena jumlah produksi setiap harinya berbeda, maka rata-rata setiap harinya
saya membuat sekitar 10 bungkus.
Apabila stok
bahan untuk satu minggu, maka :
Penerimaan
Kotor = jumlah produksi (perminggu) x harga satuan produk
= 70 x
Rp1.500,00
=Rp105.000,00/minggu
5)
Pendapatan Bersih
Pendapatan
bersih = penerimaan kotor – total biaya
= Rp105.000,00 -
Rp88.000,00
=
Rp17.000,00/minggu
Dokumentasi